“Sengaja
pakai head sama silinder Jupiter Z karena untuk mengejar kapasitas
mesin,” buka Madun, yang meracik motor ini. “Orang-orang nyebutnya YaHo
alias Yamaha-Honda,”tambahnya serasa tersenyum.
Maklum, silinder blok bawaan Supra terlalu kecil untuk dijejali piston
Honda Tiger oversize 150 yang berdiameter 64,5 mm. Makanya Silinder
comot pakai Jupiter Z yang punya ketebalan dinding silinder lebih. Nah,
posisi baut mesin pun terpaksa bergeser dari tempat aslinya. Tentu
supaya head dan silinder blok Jupiter bisa kuat menempel di crankcase
Supra.
Enggak
cuma piston saja yang diperbesar, langkah mesin pun diperpanjang.
Caranya aplikasi kruk as dari Honda Karisma. “Tapi gue naikin lagi 3 mm,
jadi total strokenya sekarang 61 mm,”kata Madun yang Betawi asli ini.
Guna mengimbangi kapasitas ruang bakar yang membengkak, karburator Keihin PWK dipasangkan. Enggak ketinggalan sistem pengapian turut diperbaiki dengan perpaduan CDI Rextor dan koil Protec.
Guna mengimbangi kapasitas ruang bakar yang membengkak, karburator Keihin PWK dipasangkan. Enggak ketinggalan sistem pengapian turut diperbaiki dengan perpaduan CDI Rextor dan koil Protec.
“Terakhir main dapet posisi keempat,”tutur pria kalem ini lagi. “Best
time trek 201 m aja masih 8,8 detik. Masih kurang puas nih, jokinya juga
belum dapat yang cocok sama motor,”tambahnya.
Riset terus bro!
Data Spesifikasi :
Karburator | Keihin PWK |
Pilot Jet | 60 |
Main jet | 115 |
Klep | 34/28 |
CDI | Rextor |
Koil | Protec |
Noken as | Custom |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar