JAKARTA – Bank Indonesia akan mengeluarkan kebijakan
kenaikan uang muka kredit kendaraan baru pada 1 Juni mendatang. PT Astra
Honda Motor (AHM) mulai mencari solusi terbaik menghadapi kenaikan uang
muka ini.
Agen tunggal pemegang merek Honda di Indonesia ini sebelumnya mengumumkan akan membangun pabrik skutik. Pabrik direncanakan akan mulai beroperasi pada akhir semester kedua 2013. Sayang, AHM harus berpikir ulang mengenai investasi ini setelah adanya kebijakan kenaikan uang muka kendaraan baru.
Wakil Presiden Direktur PT AHM Johannes Loman mengatakan, pihaknya belum membatalkan rencana pembangunan pabrik baru ini. Tapi, AHM masih melihat dan menunggu situasi yang ada.
“Rencana pembanguan pabrik sampai hari ini masih sesuai dengan rencana. Kalau dampak dari kenaikan uang muka kredit ternyata cukup besar, maka kami akan meninjau kembali semua rencana termasuk pembangunan pabrik,” jelas Johannes Loman kepada wartawan, Senin (30/4/2012).
“Pada intinya AHM selalu berpikir positif apapun kondisinya. Sekarang kami sedang menyiapkan semua solusi terbaik. Soal kenaikan DP atau pelarangan impor barang jadi (CBU), kami sebagai pengusaha yang wajib ikut aturan pemerintah,” lanjut Loman.
AHM sebagai perusahaan joint venture PT Astra International Tbk dan Honda Motor Co. dengan komposisi saham 50:50, akan menanamkan modal sebesar Rp3,128 triliun dalam membangun pabrik baru buat merakit skutik ini.
Pabrik baru AHM ini akan dibangun di Kawasan Industri Bukit Indah, berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas perakitan sepeda motor ini diharapkan beroperasi pada akhir semester kedua 2013.
Pabrik keempat AHM ini melengkapi tiga pabrik sepeda motor Honda yang sudah ada sebelumnya di Sunter, Pegangsaan, dan Cikarang. Dengan demikian, secara total kapasitas produksi sepeda motor Honda di Indonesia akan mencapai 5,3 juta per tahun.
Agen tunggal pemegang merek Honda di Indonesia ini sebelumnya mengumumkan akan membangun pabrik skutik. Pabrik direncanakan akan mulai beroperasi pada akhir semester kedua 2013. Sayang, AHM harus berpikir ulang mengenai investasi ini setelah adanya kebijakan kenaikan uang muka kendaraan baru.
Wakil Presiden Direktur PT AHM Johannes Loman mengatakan, pihaknya belum membatalkan rencana pembangunan pabrik baru ini. Tapi, AHM masih melihat dan menunggu situasi yang ada.
“Rencana pembanguan pabrik sampai hari ini masih sesuai dengan rencana. Kalau dampak dari kenaikan uang muka kredit ternyata cukup besar, maka kami akan meninjau kembali semua rencana termasuk pembangunan pabrik,” jelas Johannes Loman kepada wartawan, Senin (30/4/2012).
“Pada intinya AHM selalu berpikir positif apapun kondisinya. Sekarang kami sedang menyiapkan semua solusi terbaik. Soal kenaikan DP atau pelarangan impor barang jadi (CBU), kami sebagai pengusaha yang wajib ikut aturan pemerintah,” lanjut Loman.
AHM sebagai perusahaan joint venture PT Astra International Tbk dan Honda Motor Co. dengan komposisi saham 50:50, akan menanamkan modal sebesar Rp3,128 triliun dalam membangun pabrik baru buat merakit skutik ini.
Pabrik baru AHM ini akan dibangun di Kawasan Industri Bukit Indah, berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas perakitan sepeda motor ini diharapkan beroperasi pada akhir semester kedua 2013.
Pabrik keempat AHM ini melengkapi tiga pabrik sepeda motor Honda yang sudah ada sebelumnya di Sunter, Pegangsaan, dan Cikarang. Dengan demikian, secara total kapasitas produksi sepeda motor Honda di Indonesia akan mencapai 5,3 juta per tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar