Keputusan untuk pensiun dini
Casey Stoner dari ajang balap MotoGP di akhir musim 2012, memang selalu
jadi perdebatan yang hangat. Apalagi tidak mudah untuk mencari pembalap
yang bisa menggantikan sekaligus kompetitif seperti Stoner. Nah, jalan
yang paling bagus adalah merekrut pembalap pemula sebagai modal untuk
masa depan tim.
Tapi tidak akan semudah itu, sebab para pembalap pemula terkendala dengan regulasi untuk bergabung dengan tim pabrikan di tahun pertama mereka naik ke MotoGP. Jika pun tim utama harus memberikan spesifikasi motor tim pabrikan kepada pembalap pemula yang berada di tim satelit, maka mereka akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak dari pada alokasi seharusnya untuk semusim.
“Regulasi pembalap pemula di MotoGP sangat berseberangan dengan harapan semua tim pabrikan di MotoGP. Pasalnya dengan adanya regulasi ini, tim pabrikan harus memberikan support lebih kepada para pembalap pemula yang ingin mereka rekrut di masa mendatang. Padahal sekarang kondisi tim pabrikan harus menghemat pengeluaran agar tetap bisa ikut bertarung di MotoGP,” beber Livio Suppo sebagai Marketing Manager Honda Racing Corporation (HRC).
“Hal ini penting untuk dipertimbangkan, bukan hanya untuk Marc Marquez namun juga memikirkan bahwa perlakuan khusus tim pabrikan seperti pada Marco Simoncelli dari Honda dan Ben Spies dari Yamaha saat mereka di tim satelit, sekarang tidak bisa lagi dilakukan. Sebenarnya tidak apa-apa memiliki 3 pembalap dalam livery berbeda, asal ada yang mau bertanggung jawab soal biayanya,” lanjut Suppo.
Bagi tim satelit, regulasi ini juga akan membuat mereka merugi. Pasalnya pembalap yang mereka rekrut tujuannya untuk memberikan keuntungan bagi tim pabrikan di masa mendatang. Dalam arti investasi mereka hanya untuk memberikan keuntungan tim lain, meski itu tim utama pabrikan tempat mereka membeli motor.
Kecuali jika Marquez membawa timnya sendiri ke MotoGP dengan status tim privatir seperti yang dilakukan Valentino Rossi di awal karirnya di GP 500 cc, mungkin itu adalah jalan terbaik yang bisa dilakukannya. Tapi sejauh ini, antara penting dan tidaknya regulasi pembalap pemula, setidaknya sudah ada gambaran jelas. Apalagi dikomparasikan dengan kondisi perekonomian dunia, rasanya Dorna bisa memutuskan yang terbaik.
Tapi tidak akan semudah itu, sebab para pembalap pemula terkendala dengan regulasi untuk bergabung dengan tim pabrikan di tahun pertama mereka naik ke MotoGP. Jika pun tim utama harus memberikan spesifikasi motor tim pabrikan kepada pembalap pemula yang berada di tim satelit, maka mereka akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak dari pada alokasi seharusnya untuk semusim.
“Regulasi pembalap pemula di MotoGP sangat berseberangan dengan harapan semua tim pabrikan di MotoGP. Pasalnya dengan adanya regulasi ini, tim pabrikan harus memberikan support lebih kepada para pembalap pemula yang ingin mereka rekrut di masa mendatang. Padahal sekarang kondisi tim pabrikan harus menghemat pengeluaran agar tetap bisa ikut bertarung di MotoGP,” beber Livio Suppo sebagai Marketing Manager Honda Racing Corporation (HRC).
“Hal ini penting untuk dipertimbangkan, bukan hanya untuk Marc Marquez namun juga memikirkan bahwa perlakuan khusus tim pabrikan seperti pada Marco Simoncelli dari Honda dan Ben Spies dari Yamaha saat mereka di tim satelit, sekarang tidak bisa lagi dilakukan. Sebenarnya tidak apa-apa memiliki 3 pembalap dalam livery berbeda, asal ada yang mau bertanggung jawab soal biayanya,” lanjut Suppo.
Bagi tim satelit, regulasi ini juga akan membuat mereka merugi. Pasalnya pembalap yang mereka rekrut tujuannya untuk memberikan keuntungan bagi tim pabrikan di masa mendatang. Dalam arti investasi mereka hanya untuk memberikan keuntungan tim lain, meski itu tim utama pabrikan tempat mereka membeli motor.
Kecuali jika Marquez membawa timnya sendiri ke MotoGP dengan status tim privatir seperti yang dilakukan Valentino Rossi di awal karirnya di GP 500 cc, mungkin itu adalah jalan terbaik yang bisa dilakukannya. Tapi sejauh ini, antara penting dan tidaknya regulasi pembalap pemula, setidaknya sudah ada gambaran jelas. Apalagi dikomparasikan dengan kondisi perekonomian dunia, rasanya Dorna bisa memutuskan yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar